
Liburan panjang, waktu yang selalu ditunggu banyak orang. Dibutuhkan persiapan dan informasi sebanyak mungkin untuk dapat menikmati perjalanan yang mengasyikkan. Terutama ke daerah yang belum pernah dikunjungi, kemanapun tujuannya. Tulisan-tulisan saya pada edisi liburan kali ini barangkali bisa sedikit memberikan informasi beberapa objek wisata di seputar Sumatra Barat khususnya.

Bagi anda yang belum menentukan daerah tujuan wisata, berkunjung ke “Ranah Minang” mungkin bisa menjadi salah satu alternatif. Kampung halaman kedua orang tua saya ini, memiliki banyak lokasi wisata menakjubkan yang layak diperhitungkan. Meskipun saya lahir dan besar di Jakarta, namun pesona alam Minangkabau selalu membangkitkan nuansa tersendiri yang membuat saya ingin datang dan datang lagi. Salah satunya adalah Lembah Harau ini. Promosi? Gak salah juga kaaan….??? Karena keindahan alamnya memang asli mempesona !



Jalan-jalan ke Ranah Minangkabau, memang belum sempurna jika tidak mengunjungi Lembah Harau. Lembah ini, terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, sekitar 47 km timur laut kota Bukittinggi. Lembah Harau merupakan jurang besar dengan diameter mencapai 400 m. Tebing-tebing granit dengan kemiringan mendekati 90 derajat ini mengelilingi lembah dengan ketinggian 80 m hingga 300 m, Lembah Harau adalah Grand Canyon-nya Indonesia. Disepanjang jalan memasuki lokasi ini, kita akan menemukan banyak keindahan yang memukau. Tapi ini baru salah satu pesona alam Minangkabau….
Lembah Harau memiliki 2 lokasi wisata, yaitu Sarasah Bunta dan Aka Barayun. Maksudnya, Akar Berayun. Orang Minang menyebutnya “aka”, dengan menghilangkan huruf “r” dibelakangnya. Bahasa Minang memang penuh dengan penggalan kata. Misalnya nih, kata “dimana”, mereka akan menyebutnya “dima”. Siapa itu, menjadi “sia tu”. Irit ya… ha..haa

Di lokasi Sarasah Bunta terdapat 5 air terjun alami yang amat mempesona. Di lokasi ini kita akan menemukan cagar alam dengan tumbuhan dan hewan-hewan langkanya. Disini juga menjadi tempat asyik buat menguji adrenalin melalui olah raga panjat tebing.
Jika hanya ingin menikmati harmoninya alam dengan fasilitas modern, di wilayah Aka Barayun ada sebuah kolam renang dengan air terjunnya yang tinggi. Tak jauh dari lokasi air terjun terapat pula cottage dan resort dengan harga sewa antara ratusan ribu hingga jutaan dolar permalam.
Memasuki resort yang luas ini, kita harus melalui jalan setapak dilapis semen dan conblock. Untuk sampai di bagian dalam area resort, saya benar-benar berasa olah raga karna melalui kontur tanah yang nanjak berliku. Keringat yang keluar berkucuran, sepertinya terbayar dengan suguhan pemandangan indah yang terhampar disana.

Elemen kayu nampak mendominasi semua bangunan di resort ini. Dengan tebing yang tinggi menjulang disekeliling, menghasilkan suasana kontras yang menumbuhkan keseimbangan harmoni alam. Atap rumbia memberi nuansa alam asri yang semakin kental di sini. Desain arsitekturnya pun selaras, menyatu dengan alam sekitar. Diselingi semilirnya angin disela daun diantara batuan cadas.

Tapi ada satu bangunan yang mengusik mata saya. Sebuah bangunan beratap bundar nampak berbeda dengan bangunan lainnya. Saya kira ini bangunan apa, ternyata sebuah mushola. Atap bertumpuk dua berbentuk kerucut, desain unik kubah sebuah mushola
Memasuki obyek wisata ini sangat-sangat murah. Hanya dengan retribusi Rp 2000 saja perorang kita akan disuguhi pesona alam yang menakjubkan. Hanya saja, harga sewa penginapan di lokasi ini setinggi tebing disekitarnya, setidaknya bagi wisatawan domestik kere seperti saya. Hee..hee… Namun, bagi mereka yang merindukan harmoninya alam dengan keindahan dan keasriannya, ini adalah salah satu tempat yang layak diperhitungkan. Terutama bagi wisatawan asing, harga sewa hotel yang mahal memang cukup setimpal.
Berada di lokasi ini seperti berada di sebuah benteng alam. Dikelilingi oleh tebing-tebing curam yang tinggi menjulang. Berteriak di sekitar tebing menghasilkan pantulan gema yang sempurna. Penerapan materi fisika tentang pantulan bunyi, bisa diaplikasikan dengan baik di sini.


Objek wisata Lembah Harau sendiri, diperkirakan telah ada dan dikunjungi sejak jaman Belanda. Di dekat Air Terjun Sarasah Bunta, terdapat sebuah monumen peninggalan Belanda, tertera tahun 1926 dan sebuah tanda tangan F Rinner, seorang Asisten Residen Belanda pada masa itu. Ini sebuah bukti bahwa sebenarnya obyek wisata Lembah Harau merupakan obyek wisata yang cukup tua.
Hamparan sawah yang dikelilingi bukit-bukit dengan dinding batu granit yang tegak lurus menjulang tinggi, inilah pesonanya. Diantara dinding batu disekeliling lembah yang terbentang luas, saya terpukau oleh keindahan alam dihadapan mata. Di lembah ini saya tak berhenti berdecak kagum. Sebuah bukti kebesaran Illahi yang tak dapat dipungkiri lagi, betapa “kecil“-nya manusia.
Pengembangan industri pariwisata di wilayah ini memang membutuhkan kearifan untuk mempertahankan keasliannya agar tetap terjaga. Jangan sampai pariwisata dikembangkan sebagai sektor strategis hanya untuk mengejar nilai ekonomis tanpa memperhitungkan keseimbangan alam, ekosistim sekitar, budaya dan kearifan lokal.
Siapa pun yang ingin mengunjungi daerah wisata, alangkah baiknya jika bukan sekedar didasari hobi travelling semata hanya karena memiliki kelebihan uang. Setiap daerah punya budaya uniknya masing-masing. Keunikan itu tentu saja karena adanya perbedan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya dimuka bumi ini.
Menikmati keindahan alam setempat dengan kearifan lokalnya, membawa kita pada pemahaman lebih akan kebesaranNya. Hal-hal baru yang ditemui menjadi bahan perenungan yang bermanfaat agar kita bisa saling memahami dan menghargai. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.
Jakarta, 26 Desember 2011
Salam Hangat dan Semangat 🙂
Etty Lismiati.
waaahhhh bagus bgt..
pengen deh jalan-jalan ke sana..
SukaSuka
Pokoknya gak nyesel deeh…. beneran! Ini baru salah satu aja dari sekian banyak objek wisata di kampung halaman saya. Thanks sudah mampir di “lapak” sederhana ini.Salam kenal.
SukaSuka
Haloo Mba, unni Etty 🙂 suka banget deh dengan cerita ini, foto-fotonya bener-bener mewakili Uni di sana, jadi kepengen berkunjung ke sana. btw, salam kenal yaa Uni
SukaSuka
Eeeyyy… makasih sudah mampir. Salam kenal juga. Ayooo… liat keindahannya dari dekat, gak bakalan nyesel kok. Yang ada mungkin kpengen datang lagi dan lagi..He..he.. promosi deh !
SukaSuka
onde … mande … cantik nian alm kit tu uniii … tarimo kasih telah berbagi … jadi pengen kesana deh … kita bicaraan ttg guru blogger di Forum Diskusi Guru Profesional – FGDP yuu … see http://dedidwitagama.wordpress.com/2011/12/26/forum-diskusi-guru-profesional-fdgp-tempat-guru-saling-berbagi-dan-membangun-diri-gabung-yuuu-free-of-chargegratis/ … uni kabari teman-teman guru SMP yaaa 😀
SukaSuka
Terima kasih Pak Dedi, ya.. jangan lewatkan jalan2 ke kampung saya sebelum keliling dunia.ha..ha..
SukaSuka